Selasa, 30 April 2013

Ebbony & The Social Media


JAKARTA - Eksplorasi dengan aneka genre digital, seperti hiphop, trance, progressive, dan electro merupakan suguhan musik Ebbony Band. Meski hasil akhirnya tetap pop dan rap, sentuhan irama digital mampu mempercantik dan menciptakan ciri khas track band yang digawangi Ebby Ebbony, DJ Alfie, dan Nanda tersebut. "Konsep musik kami pop elektro. Bedanya, kalau pop elektro menyuguhkan banyak nyanyian, kami lebih disiplin ke rap dan lebih eksperimental," jelas Ebby.


Single My oh My menjadi andalan band asal Surabaya tersebut. Lagu catchy dengan lirik menggelitik itu mulai banyak mengudara di radio-radio dan masuk dalam salah satu track album kompilasi LA Lights Indiefest Vol 5. Klip video tuntas dikerjakan dan bisa dinikmati di laman resmi band tersebut.   

Menjadi finalis sebuah ajang musik bergengsi disyukuri betul oleh seluruh kru Ebbony Band. Itu merupakan batu loncatan yang sangat berharga. Selain bisa masuk dapur rekaman bersama major label, ketiganya berkesempatan mengenalkan musik yang mereka usung ke khalayak. "Kami yakin, Ebbony tidak kalah unik oleh band lain. Dari konsep fashion dan konsep, musik kami mempunyai taste yang berbeda. Itu yang menjadi modal kami," ungkap Ebby yang juga front man band tersebut.

Fashion style yang eye catching menjadi andalan performa Ebbony Band di setiap penampilan. Pilihannya adalah item-item yang bertema futuristis agar matching dengan musik yang dibawakan. Ebbony Band sadar betul, kostum panggung menjadi salah satu penentu supaya musik mereka diterima pasar.

Mereka memang belum mempunyai fashion department yang khusus mengurus soal baju. Tugas itu masih dipegang Ebby yang juga dibantu tim kreatif. Ebby meng-handle sendiri tugas tersebut karena belum mendapatkan orang yang tahu betul karakteristik bandnya. Kostum Ebbony Band memang tidak seribet Lady Gaga atau band Kuburan yang selalu tampil full make-up. Permainan futuristis ditampilkan melalui baju berwarna neon electric yang di-mix dengan aksesori.

Promosi via social media (socmed) yang sedang happening juga dimanfaatkan Ebbony Band. Mereka mengakses Facebook, Twitter, YouTube, MySpace, sampai blog. Mereka percaya bahwa promo via socmed yang digarap serius akan mampu menarik gelombang penggemar.

Apalagi, ada banyak contoh sukses. Justin Bieber, misalnya. Dari ranah lokal, ada Gamaliel dan Audrey yang juga melejit via socmed. Faktanya, kata Ebby dampak socmed memang sangat besar. Terutama Twitter.

Socmed juga menjadi media marketing yang murah untuk band baru. Selain itu, socmed tidak terlalu memakan waktu. Pengelolaannya juga tidak ribet. Karena itu, promo via socmed dikelola sendiri oleh personel Ebbony Band. "Kadang, manajemen ikut meng-handle. Tetapi, mereka lebih banyak terpusat ke promosi lainnya," jelas Ebby.

Di lain sisi, langkah tersebut justru lebih menguntungkan. Sebab, mereka bisa berinteraksi langsung dengan penggemar. Ebbony Band memang masih tergolong sangat baru di industri musik Indonesia. Meski demikian, mereka berusaha memperbaiki diri agar bisa semakin eksis di jagat hiburan. (ign/c12/ayi)

Sumber:http://www.jpnn.com/read/2011/08/21/101253/Ebbony-Band,-Finalis-LA-Lights-Indiefest-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar