Selasa, 30 April 2013

UJI NYALI FINALIS FESTIVAL REGIONAL SURABAYA





Bicara soal penonton konser musik, Surabaya emang ga matinya. Kalau ga kuat-kuat mental, bisa-bisa konsentrasi band bisa terganggu. Dan yang paling parah, kalau konsentrasi itu sudah terganggu yang terjadi kemudian adalah teriakan minta turun dan lemparan botol minuman ke atas panggung. Dan beruntungnya, kejadian di atas ga terjadi di Festial Regional Surabaya yang diselenggarakan di Stadion Tambak Sari, Surabaya. Hari itu, Sabtu (23/10), keempat finalis L.A. Ligths Indiefest 2010 yang terdiri dari Remy, Monalisa, Ebbony dan Ice Cream Attack!harus menghadapi langsung ujian yang sebenarnya. Yaitu manggung secara langsung didepan ribuan pasang mata. Tuh, bisa kebayang kan sobs, gimana nyali keempat finalis diuji? Apalagi ribuan penonton datang dengan tujuan untuk melihat langsung Slank. Mungkin bagi Monalisa dan Ebbony yang asli Surabaya bisa mudah berkomunikasi dengan penonton dengan sesekali menyispkan jokes-jokes khas Surabaya. Yang kurang beruntung adalah Remy dan Ice Cream Attack!. Kedua band yang bukan asli Surabaya hanya bisa pasrah, mereka hanya bisa menyapa penonton dengan bahasa Indonesia. Hehehe… mungkin sedikit tips buat finalis, sebalum naik panggung, mungkin mereka harus belajar dulu bahasa daerah. Mungkin satu-satunya penyelamat finalis ini adalah, cover song yang mereka arransment ulang. Dan cara ini berhasil mendapatkan aware penonton. contohnya Ebbony. Band pengusung pop eksperimental ini sukses meng-arransment ulang ‘Selamat Malam Dunia’ Jikustik yang membuat penonton berdansa mengikuti ritme lagu yang catchy ini. Ice Cream Attack! dengan gaya centil Rika sang vokalis berhasil meyulap lagu ‘Jadikan Aku Yang Keedua’ milik Astid lebih bertenaga dengan musik elektronika rock-nya. Meski mendapat minim applause, Ice Cream Attack! membuktikan kalau mereka telah berusaha menguasai crowd. Ok, way to go girl.

Remy dan Monalisa yang mendapat jatah meng-arransment ‘Malu Tapi Mau’ Gita Gutawa dan ‘Sempurna’ dari Andra and The Backbone yang mendapat minim applause dari penonton, menyiasatinya dengan mencoba membanyol dengan lawakan khas Surabaya. Dan cara ini terbukti ampuh utnuk menarik perhatian penonton. Terus apa pelajaran yang bisa didapat finalis Festival Regional Surabaya?,Mereka harus bisa melakukan beragam cara untuk mendapatkan attention dari penonton. karena inti dari konser adalah, adanya komunikasi dua arah antara band dan penonton. Dan keempat finalis ini sudah belajar untuk memulainya. Sukses yah buat keempat finalis Surabaya.

Original article by.LA LIGHTS INDIEFEST

http://lalightsindiefest.com/index.php/article/read/1691/Uji-Nyali-Finalis-Festival-Regional-Surabaya






Tidak ada komentar:

Posting Komentar