Selasa, 30 April 2013
Ebbony band , jadi favorit juri di ajang LA Lights Meet The Labels 2012 Surabaya
Akhirnya selesai juga gelaran LA Lights Meet the Label 2012 di Surabaya (09/Juni/2012). Pihak label pun memutuskan memilih 4 peserta yang terfavorit.
Emang beruntung bener nih buat Paochan (solo), ABRI Band, Ebbony Band, and Jhagad (solo), mereka terpilih jadi peserta terfavorit dari 42 peserta yang perform di depan 5 label (Seven, E-motion, Warner, Aquarius, Alfarecords). Untuk itu mereka berhak sertifikat penghargaan dan goody bag dari LA Lights.
Paochan dengan genre crossover (etnik, jazz, blues dan rock n roll) berhasil ngerebut hati para label dengan lagunya yang menghibur ‘Kawin Cerai’. Lalu Ebbony tampil bawain lagu sendiri "Kiss You,Kiss You" dan lagu Lady Gaga "Bad Romance" dengan kostum futuristik lengkap dengan helmet Ultraman dan borgol emas di tangan kiri.
ABRI bergenre sweet rock n roll dan Jhagad lebih ke pop blues.
Kata Meidi Feraldi, Marketing Director PT Aquarius Musikindo, kriteria untuk terpilihnya mereka sebagai terfavorit karena mereka nujukkin sesuatu yang unik selain kualitas musik yang sebagus mungkin dan tentunya penampilan, termasuk kostum.
Arie Legowo A&R Manager PT Warner Music Indonesia nambahin kalo penampilan mereka yang bagus, unik dan berkarakter itu bisa jadi inspirasi buat yang lain untuk tampil bagus.
“Anak Surabaya ternyata variatif, karena biasanya Surabaya metal, rock eh ada yang reggae. Ya Surprise juga. Tapi anak Surabaya mungkin masuk industri musik Indonesia,” sambung Arie.
Namun terpilihnya mereka bukan berarti mereka udah ‘sign deal’ dengan para label karena LA Lights Meet the Label 2012 masih akan terus dilanjutkan ke beberapa kota lagi, yaitu di antaranya Yogyakarta, Medan, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan, dan Denpasar.
Selamat buat para pemenang penghargaan terfavorit juri, dan buat yang belum menang, jangan berkecil hati, tetep terus berkarya ya.
Sumber: LA Lights Meet the Label 2012 – Sutos --
http://www.la-lights.com/indiefest/5-label-musik-pilih-4-peserta-meet-the-label-terfavorit/
Follow us : @EbbonyMusic
ELECTROMAGNETIC
Happy new year Enetic
We intentionally chose this moment of new year eve as the release date of the single "electromagnetic" this song is a special gift for you guys, hopefully can give a new spirit in 2012
This is our time to say welcome to 2012..
Ebbony - Electromagnetic
Follow us : @EbbonyMusic
KISS YOU,KISS YOU.SEDUCTIVE POP & ELECTRO MUSIC
Ebbony memang penuh dengan kejutan. Kali ini makhluk - makhluk digital yang mengusung genre Pop Rap Electro memberi bocoran lagu terbaru mereka. Lagu terbaru yang diberi tittle "Kiss You,Kiss You" ini sudah dapat di akses secara streaming di kanal music resmi mereka. Meski tanggal release nya masih belum ditentukan,namun single yang satu ini sudah diperdengarkan di beberapa radio - radio di Indonesia dan mendapat respon sangat positif dari pendengar dan Enetic babes (Sebutan untuk penggemar Ebbony). Video klip "Kiss You,Kiss You" yang sedang dalam proses penggarapan ini pun juga sudah dinanti - nanti oleh banyak penikmat musik Ebbony. "Press releasenya belum ditentukan, nantinya segala bentuk promosi online akan dilakukan secara serentak bersamaan dengan peluncuran Video Klip-nya jadi perlu kesiapan yang matang" Tegas Reynaldi Be,Manager sekaligus Quality control Ebbony band. So,Enetic are you with us?
Ebbony & The Social Media
JAKARTA - Eksplorasi dengan aneka genre digital, seperti hiphop, trance, progressive, dan electro merupakan suguhan musik Ebbony Band. Meski hasil akhirnya tetap pop dan rap, sentuhan irama digital mampu mempercantik dan menciptakan ciri khas track band yang digawangi Ebby Ebbony, DJ Alfie, dan Nanda tersebut. "Konsep musik kami pop elektro. Bedanya, kalau pop elektro menyuguhkan banyak nyanyian, kami lebih disiplin ke rap dan lebih eksperimental," jelas Ebby.
Single My oh My menjadi andalan band asal Surabaya tersebut. Lagu catchy dengan lirik menggelitik itu mulai banyak mengudara di radio-radio dan masuk dalam salah satu track album kompilasi LA Lights Indiefest Vol 5. Klip video tuntas dikerjakan dan bisa dinikmati di laman resmi band tersebut.
Menjadi finalis sebuah ajang musik bergengsi disyukuri betul oleh seluruh kru Ebbony Band. Itu merupakan batu loncatan yang sangat berharga. Selain bisa masuk dapur rekaman bersama major label, ketiganya berkesempatan mengenalkan musik yang mereka usung ke khalayak. "Kami yakin, Ebbony tidak kalah unik oleh band lain. Dari konsep fashion dan konsep, musik kami mempunyai taste yang berbeda. Itu yang menjadi modal kami," ungkap Ebby yang juga front man band tersebut.
Fashion style yang eye catching menjadi andalan performa Ebbony Band di setiap penampilan. Pilihannya adalah item-item yang bertema futuristis agar matching dengan musik yang dibawakan. Ebbony Band sadar betul, kostum panggung menjadi salah satu penentu supaya musik mereka diterima pasar.
Mereka memang belum mempunyai fashion department yang khusus mengurus soal baju. Tugas itu masih dipegang Ebby yang juga dibantu tim kreatif. Ebby meng-handle sendiri tugas tersebut karena belum mendapatkan orang yang tahu betul karakteristik bandnya. Kostum Ebbony Band memang tidak seribet Lady Gaga atau band Kuburan yang selalu tampil full make-up. Permainan futuristis ditampilkan melalui baju berwarna neon electric yang di-mix dengan aksesori.
Promosi via social media (socmed) yang sedang happening juga dimanfaatkan Ebbony Band. Mereka mengakses Facebook, Twitter, YouTube, MySpace, sampai blog. Mereka percaya bahwa promo via socmed yang digarap serius akan mampu menarik gelombang penggemar.
Apalagi, ada banyak contoh sukses. Justin Bieber, misalnya. Dari ranah lokal, ada Gamaliel dan Audrey yang juga melejit via socmed. Faktanya, kata Ebby dampak socmed memang sangat besar. Terutama Twitter.
Socmed juga menjadi media marketing yang murah untuk band baru. Selain itu, socmed tidak terlalu memakan waktu. Pengelolaannya juga tidak ribet. Karena itu, promo via socmed dikelola sendiri oleh personel Ebbony Band. "Kadang, manajemen ikut meng-handle. Tetapi, mereka lebih banyak terpusat ke promosi lainnya," jelas Ebby.
Di lain sisi, langkah tersebut justru lebih menguntungkan. Sebab, mereka bisa berinteraksi langsung dengan penggemar. Ebbony Band memang masih tergolong sangat baru di industri musik Indonesia. Meski demikian, mereka berusaha memperbaiki diri agar bisa semakin eksis di jagat hiburan. (ign/c12/ayi)
Sumber:http://www.jpnn.com/read/2011/08/21/101253/Ebbony-Band,-Finalis-LA-Lights-Indiefest-
Ebbony - My Oh My (Official Clip)
Sinopsis :
Video musik ini menceritakan tentang seorang gadis yang berfantasi sedang mengejar - ngejar dan terobsesi dengan seorang lelaki secara berlebihan. Hayalan gadis ini seketika muncul ketika dia bertemu seorang lelaki yang sedang duduk berseberangan dengan mejanya di sebuah cafe. kemudian dimulailah satu persatu lamunan gadis tersebut. Di akhir cerita,saat tersadar gadis itu kemudian beranjak pergi meninggalkan cafe, Diluar dugaan ternyata sang lelaki juga tertarik dengan gadis yang sedari tadi memperhatikannya dari seberang dan kemudian mengajak berkenalan. Bersambung
------------------------------------------------------------ ------------------------
Synopsis :
This music video tells about a girl who fantasize is pursuing - and obsessed with chasing a man excessively. This girl's fantasy come immediately when she met a man who was sitting across from his desk in a cafe. then began one by one girl's daydream. At the end of the story, when realized she was then moved away leaving the cafe, surprisingly it turns out the man is also attracted to the girl who had been watching from the side and then invited to meet. To be Continued
-------------------------------------------------------------------------------------
Enjoy ^_^
Video musik ini menceritakan tentang seorang gadis yang berfantasi sedang mengejar - ngejar dan terobsesi dengan seorang lelaki secara berlebihan. Hayalan gadis ini seketika muncul ketika dia bertemu seorang lelaki yang sedang duduk berseberangan dengan mejanya di sebuah cafe. kemudian dimulailah satu persatu lamunan gadis tersebut. Di akhir cerita,saat tersadar gadis itu kemudian beranjak pergi meninggalkan cafe, Diluar dugaan ternyata sang lelaki juga tertarik dengan gadis yang sedari tadi memperhatikannya dari seberang dan kemudian mengajak berkenalan. Bersambung
------------------------------------------------------------ ------------------------
Synopsis :
This music video tells about a girl who fantasize is pursuing - and obsessed with chasing a man excessively. This girl's fantasy come immediately when she met a man who was sitting across from his desk in a cafe. then began one by one girl's daydream. At the end of the story, when realized she was then moved away leaving the cafe, surprisingly it turns out the man is also attracted to the girl who had been watching from the side and then invited to meet. To be Continued
-------------------------------------------------------------------------------------
THE WINNERS OF L.A. LIGHTS INDIEFEST 2010 ARE...
Janji kudu ditepati.Seperti tulisan diartikel sebelumnya, bulan ini, L.A. Lights Indiefest berjanji untuk mengumumkan siapa saja Top 10 L.A. Lights indiefest 2010. Lo semua band finalis yang didukung rekan, pacar, nyokap dan fans/suporter, sudah barang tentu harap cemas: "Menang gak yah?Masuk kompilasi gak yah?". Setahun penuh melewati 4 fase: Pendaftaran/penyisihan 2200 CD menjadi 200, setelah itu terpilih 60 band di 4 kota yang lolos ke tahap live audition, mesti perform live dihadapan para juri, langsung di komentarin , dan disiarkan secara live streaming,akhirnya Top 20 band menuju festival regional tampil dipanggung yang lebih gede dan disaksikan oleh ribuan pentonton, hingga tibalah untuk memilih 10 yang terbaik, saja. Fiuhh.
Penjurian 2200 cd di sortir menjadi 50 band per area, yang areanya meliputi kota Jakarta, bandung, jogja dan Surabaya, Live Audition 50 band menjadi 15 band per area, dan akhirnyaTop 20 band finalis menuju Festival Regional (dulu disebut Final Regional) hingga tibalah untuk memilih 10 yang terbaik, saja. Fiuhh.
Tanpa bertele-tele lagi, inilah daftar pemenang TOP 10 LA Lights Indiefest 2010 kemarin, yang akan meramaikan kancah musik Indonesia ke depan dengan tonggak awal mereka kelak di dalam kompilasi album Volume 5:
- AUDIO VENUS
- B-HUSTLER FAMILIA
- CASHBACK
- (EBBONY)
- MONALISA
- POP RADIO
- REMY
- RESPECT
- SELF
- THE CADENZZA
UJI NYALI FINALIS FESTIVAL REGIONAL SURABAYA
Bicara soal penonton konser musik, Surabaya emang ga matinya. Kalau ga kuat-kuat mental, bisa-bisa konsentrasi band bisa terganggu. Dan yang paling parah, kalau konsentrasi itu sudah terganggu yang terjadi kemudian adalah teriakan minta turun dan lemparan botol minuman ke atas panggung. Dan beruntungnya, kejadian di atas ga terjadi di Festial Regional Surabaya yang diselenggarakan di Stadion Tambak Sari, Surabaya. Hari itu, Sabtu (23/10), keempat finalis L.A. Ligths Indiefest 2010 yang terdiri dari Remy, Monalisa, Ebbony dan Ice Cream Attack!harus menghadapi langsung ujian yang sebenarnya. Yaitu manggung secara langsung didepan ribuan pasang mata. Tuh, bisa kebayang kan sobs, gimana nyali keempat finalis diuji? Apalagi ribuan penonton datang dengan tujuan untuk melihat langsung Slank. Mungkin bagi Monalisa dan Ebbony yang asli Surabaya bisa mudah berkomunikasi dengan penonton dengan sesekali menyispkan jokes-jokes khas Surabaya. Yang kurang beruntung adalah Remy dan Ice Cream Attack!. Kedua band yang bukan asli Surabaya hanya bisa pasrah, mereka hanya bisa menyapa penonton dengan bahasa Indonesia. Hehehe… mungkin sedikit tips buat finalis, sebalum naik panggung, mungkin mereka harus belajar dulu bahasa daerah. Mungkin satu-satunya penyelamat finalis ini adalah, cover song yang mereka arransment ulang. Dan cara ini berhasil mendapatkan aware penonton. contohnya Ebbony. Band pengusung pop eksperimental ini sukses meng-arransment ulang ‘Selamat Malam Dunia’ Jikustik yang membuat penonton berdansa mengikuti ritme lagu yang catchy ini. Ice Cream Attack! dengan gaya centil Rika sang vokalis berhasil meyulap lagu ‘Jadikan Aku Yang Keedua’ milik Astid lebih bertenaga dengan musik elektronika rock-nya. Meski mendapat minim applause, Ice Cream Attack! membuktikan kalau mereka telah berusaha menguasai crowd. Ok, way to go girl.
Remy dan Monalisa yang
mendapat jatah meng-arransment ‘Malu Tapi Mau’ Gita Gutawa dan
‘Sempurna’ dari Andra and The Backbone yang mendapat minim applause dari
penonton, menyiasatinya dengan mencoba membanyol dengan lawakan khas
Surabaya. Dan cara ini terbukti ampuh utnuk menarik perhatian penonton.
Terus apa pelajaran yang bisa didapat finalis Festival Regional
Surabaya?,Mereka harus bisa melakukan beragam cara untuk mendapatkan
attention dari penonton. karena inti dari konser adalah, adanya
komunikasi dua arah antara band dan penonton. Dan keempat finalis ini
sudah belajar untuk memulainya. Sukses yah buat keempat finalis
Surabaya.
Original article by.LA LIGHTS INDIEFEST
http://lalightsindiefest.com/index.php/article/read/1691/Uji-Nyali-Finalis-Festival-Regional-Surabaya
Mengakrabkan Musik Digital ke Telinga Pendengar Indonesia
Meski formasi Digital Band yang saat ini di usung Ebbony bukan merupakan formasi yang sedari awal dikenal oleh penikmat musik,namun formasi ini lah yang sukses mengantar project ini ke tahapan yang lebih tinggi lagi. "Yupp,di tahun 2010 ini ajang LA Lights Indiefest inilah kami tempat kami mengadu nasib,dengan musik & fashion ala kami..hehe". Awalnya,Ebbony hanya terdiri dari seorang rapper,yang kadang ditemani DJ,bouncer (backing vocal), dan dancer. Kini formasi Digital Band yang Ebbony usung siap memberi lebih dari yang sebelumnya. Eksistensi musik Digital Ebbony telah beredar dari telinga ke telinga sejak tahun 2005, memang tidak dari dulu Ebbony bereksperimen dengan genre - genre electro,techno dan sebagainya. Dulu lebih pure pop instrumentnya.Rap Experimental dipilih sebagai sub tittle genre Ebbony sejak awal tahun 2010, awal terbentuknya konsep Digital Band ini.
Tujuannya agar kami tidak terbatas dengan sub genre itu - itu saja, kami bebas mengawinkan sound electro dengan R&B,sound proggresive dengan hiphop,atau mungkin pop dengan electro yang sekarang ini menjadi konsentrasi sub genre yang kami kembangkan untuk materi album kami mendatang. Dengan tidak melupakan untuk memberi ruang untuk sedikit memberi sentuhan Rap yang menjadi ciri khas kami.That's why we call it,Rap experimental :)
Selama ini yang kita tahu sebagian besar penikmat & penyaji musik digital beredar di Club,dengan skala yang sebenarnya luar biasa besar namun tidak semua orang,dan tidak semua usia bisa datang ke Club untuk sekedar menikmati dentuman musik Digital. Kami ingin suatu saat nanti bisa membawa musik Digital yang konon katanya segmented ini, agar bisa dinikmati oleh lebih banyak kalangan. Kami ingin mematahkan persepsi bahwa musik seperti yang kami bawakan ini adalah musik dugem.Kami akan membawa musik Digital ke panggung festival, didengar, disukai, dan dicari. Amin :)
Follow us : @EbbonyMusic
BUKAN LADY GAGA VERSI INDONESIA
Beberapa saat lalu kami mendapat sejumlah komentar dan asumsi bahwa ada kesamaan antara Ebbony dengan lady gaga.
Kami sempat bingung atas statement tersebut,kesamaan apa yang mengarahkan pandangan mereka hingga melahirkan
statement "Ebbony seperti lady Gaga",sedangkan kami merasa sangat jauh berbeda dengan Lady Gaga mulai dari musik hingga penataan image.
Kemudian kami mulai mempelajari tentang Lady Gaga dan musiknya.beberapa fakta yang kami dapati dan diduga menjadi faktor pemicu statement tersebut,
diantaranya karena belum banyak musisi di Indonesia yang muncul kepermukaan dengan konsep musik dan packaging yang "aneh" dan berbeda.
Faktor keterbatasan referensi yang masuk ke telinga para penikmat musik di Indonesia juga merupakan sebab statement tersebut berkembang,
padahal jika di dengarkan dengan seksama konsep musik dan teknik bernyanyi-nya pun berbeda, Musik yang di usung Lady Gaga sinergi dengan image yang
dibawakan "Gothic". Lady Gaga yang bergelut dengan sub genre yang berbeda-beda disetiap lagunya mampu menciptakan nuansa aerodinamis di album "Fame Monster",
unsur Gothic khas Lady Gaga tidak pernah lepas,meski di kawinkan dengan sub genre lainnya,RNB & dramatic Electro. Ebbony pun memiliki ciri khas tersendiri
yang siap disuguhkan ke telinga pendengar di Indonesia dengan konsep dan tatanan musik yang lebih ringan dan segar, dengan membawa unsur experimental
serta perkawinan sub genre Rap,Pop,Disco,Electro yang akan siap kami kemas dalam album "Electromagnetic" mendatang.
Kemudian Mari bergeser ke segi fashion dan image, Lady Gaga mempunyai kecenderungan pada karya - karya maestro fashion di kota Paris pada
setiap penataan gaya dan penampilannya dengan jutaan image yang sanggup di adaptasi sesuai dengan image setiap lagu yang dibawakan.
Sedangkan Ebbony,sebatas mengawinkan antara unsur - unsur sederhana futuristic dan warna - warni electro pop style.
Dilihat dari semua aspek yang ada, dapat simpulkan bahwa image & musik yang kami bawakan sangat berbeda dengan Lady Gaga.
Nah, bs dilihat kan teman2 kalau Ebbony bukan Lady Gaga versi Indonesia :)
Moving or Die
Begitu banyaknya band - band sekarang yang eksis di blantika musik Indonesia,secara otomatis membuat saya tertegun sekaligus tertampar. Lantas apa yang ada dipikiran saya saat ini?? Kalau teman - teman menjawab saya iri,anda sekalian benar. saya benar - benar iri dengan langkah jauh mereka yang memutuskan untuk langsung terjun ke Industri dengan arus yang sangat deras di luar sana. Bukan berarti saya berpikiran sepit dengan banting setir merubah musik saya secara total agar lebih bisa diterima oleh masyarakat. 2 tahun ini saya dan management saya mempelajari banyak hal tentang selera termasuk respon mereka tentang musik saya (Rap). Ada yang bilang padat kata tidak terlalu menarik bagi pendengar,ada juga yang bilang kalau liriknya terlalu berat susah dicerna bikin pusing kepala. Lalu saya mencoba merangkum beberapa respon pendengar tentang apa yang mereka suka,mengawinkannya dengan gaya & karakter saya. Hasilnya adalah sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya (Wait for Ebbony - Electromagnetic album). Saya ingin musik saya dinikmati banyak orang, lalu apa yang harus saya lakukan?
Sempat beberapa saat lalu saya berbincang - bincang dengan salah seorang teman yang kebetulan paham seluk beluk major label & arus industri. Ketika saya bertanya "Masuk major kendalanya apa aja?", di jawabnya "Sejauh ini mereka terbuka,kalau gak di coba kamu gak akan tau kapasitasmu". Singkat,tapi mantap. Saya bahkan tidak menyangka rasa percaya diri saya semakin bertambah ketika mendapat jawaban tersebut. Mempersiapkan diri untuk lebih matang dan siap jual bukan hal yang mudah memang, akan tetapi justru ketika saya menyadari "Sampai kapan musik ini saya simpan" didepan pasti akan ada jalan yang terbuka lebar. :) amin. Hidupkan musikmu!!!
Senin, 29 April 2013
WE ARE EBBONY!!!
Ebbony IN 2010 are :
Ebbony - Vocalist
Dj.Alfie - Turntablist
Nanda - Bassist
Ebbony began the step in the field of rap since the year 2005. Slowly trying to be a barometer of music and style trends that are different from other Hiphop from choosing the themes, concepts, instruments, up to packaging and image.
Order a fresh concept, a unique and different, make a decent ebbony enter into ranks of quality indie musicians.
Music that we contributed relatively unusual. The result is a fantastic mix, marriage between rap and the genre of experimental music element that characterizes each piece is born. Dj Alfie's presence at the position Mr.Sam turntablist and bass with a unique game further strengthening futuristic and experimental nuances in every songs.
Specification music : Hiphop music, Trance music, Disco music, Electro music, Dirty music, Industrial music = Rap experimental
Langganan:
Postingan (Atom)